Solusi Berani dari Kang Ais: Melawan Paradoks Pengangguran di Lumbung Industri Karawang


Karawang, majalahperjuangan.com
- Gemerlap pabrik di Karawang sering kali tak sejalan dengan realitas di lapangan: angka pengangguran yang masih tinggi. Inilah yang menjadi sorotan utama dalam seminar bertajuk "Paradoks Industri dan Pengangguran" yang diadakan di RM Lebak Sari Indah, Karawang, pada Jumat (15/8/2025). 


Di tengah diskusi yang memanas, seorang tokoh pemuda setempat, H. Asep Irawan Syafei, M.Si., atau akrab disapa Kang Ais, hadir membawa gagasan yang segar dan berani.




Kang Ais tidak hanya menyoroti masalah, tetapi juga menawarkan solusi konkret. Menurutnya, sejak fungsi pengawasan ketenagakerjaan diambil alih oleh Provinsi Jawa Barat, ada celah yang bisa dimanfaatkan. 


Ia mengusulkan pembentukan tim ad hoc atau satuan tugas pengawasan ketenagakerjaan. Tim ini diusulkan untuk menjadi wadah kolaborasi berbagai pihak, mulai dari eksekutif, legislatif, akademisi, tokoh pemuda, hingga unsur TNI, Polri, dan Satpol PP.


"Tim ad hoc ini bisa menjadi jembatan antara kebutuhan industri dan ketersediaan tenaga kerja di Karawang," ujar Kang Ais.


Namun, yang paling menarik adalah usulannya tentang Serikat Buruh. Kang Ais menyarankan agar Serikat Buruh tidak hanya menampung pekerja yang sudah bekerja, tetapi juga bisa merangkul masyarakat yang belum memiliki pekerjaan. 


Ia melihat Serikat Buruh lebih tahu persis kebutuhan tenaga kerja di setiap perusahaan daripada Dinas Tenaga Kerja. Dengan demikian, Serikat Buruh bisa menjadi wadah strategis untuk menjembatani informasi lowongan kerja kepada warga Karawang.


"Warga Karawang tidak boleh seperti anak ayam yang mati di lumbung padi," ucapnya dengan nada humor yang penuh makna. Metafora ini menggambarkan ironi Karawang, sebuah kabupaten yang kaya akan industri, namun warganya justru kesulitan mendapatkan pekerjaan.


Di akhir paparannya, Kang Ais menekankan pentingnya basis data ketenagakerjaan yang jelas dan terperinci di tingkat Pemerintah Kabupaten Karawang. Data yang akurat mengenai jenis industri dan kebutuhan tenaga terampil menjadi kunci agar Pemkab bisa berkolaborasi dengan lembaga pendidikan untuk menyelenggarakan pelatihan yang tepat sasaran. 


Dengan begitu, menurut Kang Ais, warga Karawang bisa mendapatkan keterampilan yang benar-benar dibutuhkan oleh perusahaan, memastikan mereka siap pakai dan tidak lagi menjadi penonton di rumah sendiri.


Gagasan-gagasan Kang Ais ini menawarkan harapan baru bagi Karawang, mengubah tantangan pengangguran menjadi peluang kolaborasi yang kuat. 


Pertanyaannya sekarang, akankah usulan ini diwujudkan dan menjadi solusi nyata untuk mengatasi paradoks yang selama ini membayangi Bumi Pangkal Perjuangan? (Red). 


0 Komentar