Askun: Proyek Sabuk Pantai Itu Produk Mimpi Pentahelix

Asep Agustian, SH., MH., (Askun). 

Karawang, Majalahperjuangan.com
-- Gagasan pentahelix yang diusung Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karawang kini menuai kritik tajam. Konsep kolaboratif antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat, dan media itu dinilai tak lebih dari slogan manis di atas kertas, menyusul lambannya proyek pembangunan sabuk pantai di Kecamatan Pakisjaya.


Proyek bernilai Rp903 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 ini sejatinya bertujuan melindungi pesisir utara Karawang dari ancaman abrasi. Namun, hingga awal November, progresnya diduga jauh dari target. Padahal masa pelaksanaan telah berjalan sejak September lalu.


Pengamat kebijakan publik, Asep Agustian yang biasa disapa Askun menyebut proyek tersebut sebagai “produk mimpi pentahelix” yang gagal terwujud di lapangan.


'Konsep pentahelix ini hanya bagus di bibir, tapi pahit di fakta. Pelaksanaannya buruk, perencanaannya lemah, dan pemilihan kontraktor pun tidak cermat,” ujar Askun, saat ditemui awak media ini, di kantornya. Selasa (4/11/2025).


Askun yang juga Ketua DPC Peradi Karawang menilai Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) PUPR Karawang, Aries Purwanto, gagal menunjukkan kapasitas teknis dalam menjalankan proyek tersebut. Menurutnya, latar belakang akademisi Aries membuatnya kesulitan menangani pekerjaan lapangan yang menuntut ketepatan teknis dan pengawasan intensif.


"Akademisi itu bicara konsep, tapi teknisi bicara presisi. Kalau proyek ini bisa selesai dalam dua bulan, itu bukan prestasi, tapi keajaiban seperti kisah Sangkuriang,” sindirnya.


Askun bahkan mendesak Bupati Karawang segera mengevaluasi kinerja Aries dan mempertimbangkan mutasi jabatan.


 “Aries sudah tidak pantas duduk di Bidang SDA. Kalau serius ingin memperbaiki kinerja, segera ganti pejabat yang tidak mampu mengeksekusi proyek secara profesional,” tegasnya.


(Ahass). 



0 Komentar