Sekolah Rusak Tak Terdata, Disdikpora Karawang Perketat Verifikasi Dapodik

Kepala Disdikpora Kabupaten Karawang, Drs. Wawan Setiawan NK., MM. 

Karawang, MajalahPerjuangan.com
— Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang akan memperketat pengawasan serta verifikasi lapangan terhadap data sarana dan prasarana (sarpras) sekolah. 


Langkah ini diambil menyusul temuan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bahwa banyak sekolah rusak tak kunjung mendapat bantuan rehabilitasi akibat kesalahan input Data Pokok Pendidikan (Dapodik).


Kepala Disdikpora Kabupaten Karawang, Drs. Wawan Setiawan NK., MM., mengakui bahwa persoalan ketidaksesuaian data Dapodik memang menjadi salah satu kendala utama dalam penyaluran bantuan dari pemerintah pusat.


“Kami menyadari masih ada sekolah yang belum sepenuhnya jujur dalam mengisi kondisi sarprasnya. Biasanya karena khawatir nilai akreditasi menurun. Tapi kami sudah tekankan, kejujuran data jauh lebih penting karena itu dasar utama pemerintah pusat menentukan bantuan,” ujar Wawan saat diwawancarai wartawan, Kamis (23/10/2025).


Menurut Wawan, Disdikpora Karawang telah menurunkan tim verifikasi ke sejumlah sekolah untuk memastikan kesesuaian antara data Dapodik dan kondisi sebenarnya di lapangan.


“Kami bentuk tim di tingkat korwil dan pengawas sekolah untuk mengecek langsung kondisi sarana dan prasarana. Bila ditemukan data tidak sesuai, sekolah wajib segera memperbaruinya. Kami tidak ingin ada lagi laporan ‘baik’ padahal faktanya rusak,” tegasnya.


Ia menjelaskan, berdasarkan pendataan internal, masih terdapat puluhan sekolah dasar dan menengah pertama di Karawang yang mengalami kerusakan ringan hingga berat. Namun sebagian belum masuk daftar prioritas bantuan rehabilitasi karena kondisi sarpras di Dapodik tercatat “baik”.


“Masalah seperti ini sedang kami benahi. Data yang valid akan memastikan bantuan rehabilitasi sampai ke sekolah yang benar-benar membutuhkan. Kami juga berkoordinasi dengan Kemendikdasmen agar perbaikan data bisa diproses cepat,” ujar Wawan.


Selain melakukan verifikasi lapangan, Disdikpora Karawang juga akan memberikan pelatihan teknis bagi operator sekolah terkait pengisian Dapodik agar tidak terjadi kesalahan administratif.


“Kesalahan input, baik karena ketidaktahuan maupun karena unsur kesengajaan, sama-sama berdampak buruk. Karena itu kami tekankan pentingnya kapasitas dan integritas dalam pengisian Dapodik,” tambahnya.


Menutup wawancara, Wawan mengimbau seluruh kepala sekolah di Kabupaten Karawang untuk menjadikan Dapodik sebagai cerminan kondisi nyata sekolah, bukan sekadar formalitas administratif.


“Pemerintah pusat mengambil keputusan berdasarkan data. Kalau datanya tidak benar, sekolah yang rusak bisa tidak terdeteksi. Kami ingin memastikan bantuan tepat sasaran agar anak-anak kita bisa belajar dengan nyaman dan aman,” pungkasnya.


(Ahass) . 


0 Komentar