
Foto dok.Forkompimkabkarawang
Karawang, MajalahPerjuangan.com -- Kabut tipis Sanggabuana menyelimuti 288 wajah baru. Mereka bukan prajurit yang bersiap tempur, melainkan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Karawang. Di tengah dinamika yang serba cepat era digital, 120 laki-laki dan 168 perempuan yang mayoritas dari Generasi Z ini, rela meninggalkan zona nyaman meja kerja untuk 'digembleng' di markas militer: Resimen Latihan Tempur (Menlatpur) Kostrad Sanggabuana, Tegalwaru, Karawang.
Ini bukan sekadar formalitas orientasi. Ini adalah pesan tegas dari Pemerintah Kabupaten Karawang: ASN bukan lagi sekadar operator, tapi harus menjadi pelayan publik yang berkarakter, punya integritas, dan yang terpenting, beretika. Selama beberapa hari ke depan, gemblengan mental ala militer ini akan menjadi fondasi bagi mereka sebelum terjun melayani jutaan warga Karawang.
![]() |
| Foto dok. Forkompimkabkarawang |
Etika dan Adab: Baju Zirah Pelayan Publik
Upacara pembukaan orientasi yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Karawang, H. Asep Aang Rahmatullah, S.STP., MP, mewakili Bupati, menjadi panggung penekanan nilai-nilai dasar. Di hadapan Komandan Menlatpur Kostrad dan jajaran pejabat lainnya, Sekda Karawang menyoroti satu hal yang sering terabaikan: etika dan adab.
"ASN adalah wajah negara yang paling dekat dengan masyarakat. Anda semua berhadapan langsung dengan kebutuhan, keluhan, dan harapan warga. Oleh karena itu, etika dan adab bukanlah pilihan, melainkan fondasi utama dalam setiap layanan," tegas Sekda Asep Aang.
Ia menyadari betul, para CPNS yang hadir sebagian besar adalah Generasi Z, generasi yang tumbuh di tengah banjir informasi dan perubahan sosial yang sangat cepat. Generasi ini terbiasa dengan efisiensi dan inovasi, namun tantangannya adalah bagaimana menjaga disiplin dan etika di tengah kemudahan akses yang ditawarkan zaman.
"Disiplin, saudara-saudara, bukan sekadar kesadaran. Kadang, disiplin itu harus dipaksakan—dipaksakan oleh aturan yang jelas, dan dipaksakan oleh lingkungan kerja yang menuntut profesionalisme. Lingkungan militer ini adalah tempat terbaik untuk memformalkan paksaan positif itu, menanamkan keharusan untuk selalu tertib dan berorientasi pada pelayanan," tambahnya, disambut anggukan para peserta.
Kenapa Kostrad? Mengubah Pola Pikir
Plt. Kepala BKPSDM Karawang dalam laporannya menjelaskan, orientasi ini diikuti 288 CPNS yang akan menerima pembekalan dasar, mulai dari pemahaman nilai-nilai ASN, adaptasi lingkungan kerja, hingga pembentukan mental disiplin.
Pemilihan Menlatpur Kostrad Sanggabuana sebagai lokasi bukanlah kebetulan. Ini adalah strategi. Lingkungan militer terkenal dengan disiplinnya yang tinggi, hierarki yang jelas, dan fokus pada tim. Dengan menggembleng para CPNS di sana, tujuannya bukan untuk menjadikan mereka tentara, melainkan untuk menanamkan tiga hal penting:
Mental Tangguh: Birokrasi sering kali penuh tantangan, mulai dari keterbatasan anggaran, tekanan politik, hingga berhadapan dengan warga yang frustrasi. Mental yang kuat sangat dibutuhkan agar ASN tidak mudah menyerah dan tetap berintegritas.
Rasa Hormat (Respect): Baris-berbaris dan kehidupan di camp melatih peserta untuk menghormati sistem, atasan, rekan kerja, dan yang utama: masyarakat. Sekda Karawang secara khusus menyoroti pentingnya respect terhadap sesama dan terhadap sistem birokrasi yang berlaku.
Cinta Tanah Air dan Bela Negara: Di tengah gempuran ideologi global, kegiatan di Kostrad juga menyuntikkan semangat bela negara dan cinta tanah air. ASN adalah garda terdepan pembangunan daerah, dan semangat patriotisme harus menjadi sumber energi mereka. (Ahass).
.

0 Komentar