Karawang, MajalahPerjuangan.com — Kisah pilu kembali menyayat hati dari balik pintu-pintu suram nasib para pekerja migran. Kali ini menimpa Edah, seorang ibu dari Dusun Banteng Ompong, Desa Cikarang, Cilamaya Wetan, Karawang. Niat mulianya mencari nafkah di Arab Saudi justru berujung lara: terlantar di Jeddah dan diduga menjadi korban sindikat perdagangan orang.
Bayangkan, Edah, yang berangkat melalui agen penyalur tak resmi, dikabarkan mengalami kekerasan fisik, disekap selama dua bulan, dan ironisnya, sepeser pun gaji tak pernah ia terima dari pihak agen nakal, Baba Al Rasyid. Sebuah potret kelam yang membuktikan betapa rentannya nasib para pahlawan devisa kita di negeri orang.
Syukurlah, saat ini Edah telah berada dalam perlindungan Shelter Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah. Pihak KJRI berjuang keras. Mereka telah bernegosiasi, berhasil menekan tuntutan biaya ganti rugi pemulangan dari agen Baba Al Rasyid yang semula mencekik, yakni 16 ribu riyal (sekitar Rp75 juta), turun drastis menjadi 5 ribu riyal (sekitar Rp23 juta).
Namun, angka Rp23 juta itu pun terasa seperti jurang tak teratasi bagi keluarga di kampung. Air mata dan harapan kini tertumpah dari sang kakak kandung, Hamimah. Dengan suara bergetar, ia memohon uluran tangan pemerintah daerah.
“Kami sangat berharap bantuan pemerintah. Kami tidak sanggup membayar biaya yang diminta pihak agen,” ujarnya lirih hari ini. Permintaan itu secara khusus ditujukan kepada Bapak Bupati Karawang H. Aep Syaepuloh.
Kasus Edah ini pun telah menyentuh hati para pegiat di Tanah Air. Koordinator Jabar Istimewa (Jabis) Karawang, Saripudin SH. MH., memastikan pendampingan hukum sudah disiapkan oleh Lembur Pakuan, atas pelimpahan Gubernur KDM.
“Persoalan ini murni terkait kendala finansial. Bila ada aspek hukum, kami siap mendampingi secara gratis,” tegas Saripudin.
Peristiwa ini bukan soal angka, ini soal nyawa dan keadilan. Tangan pemerintah daerah dan empati kita semua sangat dinantikan agar Edah bisa segera terbang pulang, meninggalkan jejak horor di Tanah Suci, kembali ke Banteng Ompong, Karawang, tempat hatinya berlabuh. (Rls/Red).
#PulangkanEdah #KarawangPeduli #StopHumanTrafficking

0 Komentar